Gu Family Book : Semiotik dan Pesan yang Melingkupinya
Part 1
Ada yang terus berputar dalam
otak saya. Seperti kekasih yang senantiasa mewarnai hati dan pikiran, saya juga
sedang dilanda satu hal yang terus mengisi relung hati dan memori otak saya
dengan kepesonaannya. Tapi bukan kekasih tentu saja. Ini tentang karya. Salah
satu hasil karya yang membuat saya jatuh cinta, layaknya gadis yang menemukan
cinta sejatinya. Tak beda jauh dengan kisah antara saya dengan roman Bumi
Manusianya Pram, yang merupakan roman cinta pertama saya. Kali ini lebih pada
drama cinta sejati saya, sebab telah
Sembilan kali telah saya katamkan drama seri tersebut.
Gu Family Book. Begitu judul yang
diputuskan penulis sebagai salah satu drama dari negeri Ginseng yang pesonanya
tak memudar. Ya, saya memang penikmat drama Korea. Sejak saya duduk di tingkat
Sekolah Menengah Atas hingga saya telah merampungkan pendidikan strata 1, sudah
puluhan judul drama yang saya tonton. Tetapi dari sekian puluhan judul itu ada
satu yang paling membekas. Paling dapat mencuri perhatian saya sampai tak mampu
melupakan ataui move on darinya.
Sembilan kali saya tonton namun saya selalu mendapat pelajaran baru. Seakan tak
pernah habis pesan yang ada di dalamnya, dari sebab itu saya menyebutnya
sebagai drama cinta sejati bagi saya yang terus membekas. Aneh dan berlebihan
mungkin. Tapi bagi saya itu cukup pantas tersematkan mengingat keluarbiasaan
drama ini yang berbeda sama sekali dengan kebanyakan drama korea yang terfokus
pada romansa. Saya tegaskan, saya bukan penikmat romansa.
Gu Family Book bukan soal kisah
cinta dua sejoli dengan segala keromantisan nan membuat meleleh karena
ketampanan dan kesetiaan juga cinta yang ditunjukkan pasangan. Bukan. Ini soal
kemanusiaan. Saya merasa drama ini perlu dilihat dan dihayati lebih banyak
orang, direnungkan dan dijadikan muhasabah dalam kehidupan. Dari itu saya
putuskan untuk menuliskan perihal kecintaan saya terhadap drama ini sekali pun
telah dirilis pada 2013 lalu. Sebab butuh banyak waktu untuk meyakinkan saya bahwa
drama ini layak dilihat lebih banyak orang, dan inilah waktunya. Saya pikir
tidak perlu lebih lama drama ini saya simpan dalam kenikmatan saya sendiri.
Saya ingin berbagi.
Gu Family Book mengisahkan
tentang tokoh setengah mahkluk mitos yang disebut Gumiho (mitologi Korea)
setengah manusia sebab ia terlahir dari ibu manusia dan memiliki ayah Gumiho
bernaqma Choi Kang Chi. Suatu ketika ia dan keluarga angkatnya mendapat masalah
karena keserakahan salah satu pihak hingga mengorbankan orang-orang yang tak
bersalah demi mengangkangi kekuasaan dan kekayaan. Jo Gwan Woong sebagai tokoh
antagonis di sini sangat brilliant dan hebat dalam memerankan perannya sebagai
tokoh paling menggemaskan dan menciptakan kesan greget bagi penonton. Ia luar
biasa keji, munafik, penuh nafsu, dan punya kuasa untuk melanggengkan itu
semua. Ia juga yang berperan dalam kisah kedua orangtua Kang Chi saat itu yang
menyebabkan ayah Kang Chi terbunuh sekaligus menyengsarakan hidup ibu Kang Chi
yang harus menerima kenyataan menjadi Gisaeng (wanita penghibur) Istana sebagai
bentuk hukumannya karena menjadi putri seorang pengkhianat yang juga karena
dijebak Jo Gwan Woong saat itu. Kisah pilu orangtua Kang Chi memang berakhir
pada kematian ayah Kang Chi yang ketika itu berniat menjadi manusia sejak
bertemu dengan ibu Kang Chi bernama Yoon Seo Hwa yang sanggup mendebarkan
hatinya selama seribu tahun. Gu Wol Ryung begitu ayah Kang Chi disebut, sebagai
mahkluk mitos penjaga Gunung Jiri yang disucikan dan sama sekali tak mengganggu
manusia. Karena kekejian Gwan Woong membuat Seo Hwa melarikan diri dan bertemu
dengan Wol Ryung hingga mereka jatuh cinta dan menikah tanpa Seo Hwa tahu
identitas asli Wol Ryung yang bukan manusia. Namun Jo Gwan Woong yang punya kuasa di Joseon
(Korea) meminta tolong kepada polisi Joseon bernama Dam Pyung Joon yang hebat
dan memiliki keistimewaan yang dapat membunuh mahluk mitos seperti Gumiho.
Singkat cerita, Wol Ryung dan Soe Hwa ditemukan oleh polisi Joseon dengan
tuduhan kabur dari hukuman. Karena Wol Ryung sangat mencintai Seo Hwa, ia yang
awalnya berniat menjadi manusia dengan melakukan perintah dan syarat dari buku
keluarga Gu dengan berdoa selama seratus hari tanpa boleh menunjukkan wujud
asli dan memakan daging serta tak boleh membunuh pun akhirnya dilanggar demi
menyelamatkan Seo Hwa dari genggaman Gwan Woong. Namun Wol Ryung akhirnya mampu
dikalahkan Dam Pyung Joon setelah menunjukkan wujud aslinya dan membunuh
setengah dari prajurit Dam Pyung Joon. Wol Ryung hingga akhir hayatnya tak
dapat membendung rasa cintanya terhadap Seo Hwa yang terbukti didetik-detik
terakhirnya ia terbunuh Dam Pyung Joon karena tak dapat menusuk jantung Seo Hwa
dengan senjata yang dibuat sahabatnya bernama Biksu So Jung demi menolongnya
agar ketika gagal dari syarat buku keluarga Gu, tidak menjadi iblis seribu
tahun.
Dua puluh tahun selanjutnya Choi
Kang Chi lahir dan oleh ibunya dititipkan kepada Biksu So Jung untuk dapat
hidup layakya manusia biasa. Ia kemudian ditemukan oleh pedagang kaya bernama
Park Moo Sol yang sedang piknik. Biksu So Jung terus mengawasi perkembangan
Kang Chi hingga berusia dua puluh tahun. Hingga suatu ketika, saat usianya yang
ke dua puluh tersisa sebelas hari lagi, Jo Gwan Woong berulah dengan memfitnah
Park Moo Sol untuk dijadikan penghianat agar ia dapat memiliki usaha Moo Sol
bernama Penginapan Seratus Tahun. Kang Chi dan kedua anak Moo Sol akhirnya
memiliki takdir masing-masing hingga suatu ketika diketahui identitas Kang Chi
yang sebenarnya dan sukses membuatnya kaget bahwa ia memiliki darah mahkluk
mitos. Park Tae Seo putra pertama Moo Sol menjadi tahanan yang akhirnya dapat
kabur, dan Park Chung Jo putrid kedua Moo Sol yang mencintai Kang Chi akhirnya
dijual untuk menjadi Gisaeng Istana. Kang Chi berkeinginan merebut kembali
Penginapan Seratus Tahun dan mengembalikan kepada kedua anak Moo Sol,
keinginanya tersebut membuatnya ingin menjadi manusia sepenuhnya apalagi
pertemuannya dengan Dam Yeo Wool yang membuatnya semakin yakin untuk menjadi
manusia seutuhnya, karena dari semua orang-orang yang membenci dan mengejeknya
karena bukan manusia, hanya Yeo Wool satu-satunya orang yang percaya dan
menyayanginya dengan tulus. Kisah cinta mereka berjalan dengan rintangan yang cukup rumit namun pada
akhirnya mereka dapat mempertahankan hubungan meski pun memiliki konsekuensi
yang teramat besar dan bahaya.
Bukan soal kisah cinta antara
Choi Kang Chi dengan Dam Yeo Wool yang menarik, meski tak dapat dipungkiri
dalam beberapa adegan memang cukup menarik, tetapi lebih pada perjuangan Kang
Chi dan orang-orang yang berusaha mengembalikan kebenaran dan menghancurkan
tirani kekuasaan Jo Gwan Woong. Dalam berbagai perjuangan tersebut Kang Chi
belajar banyak dari orang-orang yang peduli padanya, ia perlahan-lahan berpikir
lebih bijaksana. Beberapa tokoh yang berpengaruh dalam perjalanan dan perubahan
pikiran Kang Chi adalah Park Moo Sol yang merupakan orangtua angkatnya,
Jenderal Lee Soon Shin yang merupakan gubernur jenderal angkatan laut Joseon,
Dam Yeo Wool satu-satunya perempuan yang ditakdirkan berjodoh dengannya dan
mengajarkan ia banyak hal tentang ketulusan, dan kelima guru dari perguruan Moo
Hyun Do Gwan, perguruan milik Dam Pyung Joon, ayah dari Dam Yeo Wool.
Selain beberapa orang di atas yang
dapat mengubah pandangan Kang Chi dan menjadi guru kehidupan baginya, saya juga
memiliki beberapa tokoh favorit, di antaranya Dam Yeo Wool, Nyonya Chun
merupakan kepala Gisaeng Istana, dan Jenderal Lee Soon Shin.
Ketiganya memiliki kelebihan
masing-masing yang membuat saya jatuh hati. Meski ada banyak tokoh lain yang
tak kalah luar biasa. Lalu di mana menariknya? Apresiasi saya tentang Gu Family
Book dengan lebih mendetil akan saya lanjutkan pada part selanjutnya. Kali ini
selamat menikmati sinopsis singkat dari saya dan beberapa pengantar lebih dulu
tentang drama cinta sejati saya ini. Terima kasih.
Pemeran :
Lee Seung Gi sebagai Choi Kang
Chi
Bae Suzy sebagai Dam Yeo Wool
Lee Yoo Bi sebagai Park Chung Jo
Choi Jin Hyuk sebagai Gu Wol
Ryung
Sung Joon sebagai Gon Yi
Lee Sung Jae sebagai Jo Gwan
Woong
Yoo Yeon Seok sebagai Park Tae
Seo
Komentar
Posting Komentar