THE PENTHOUSE SEASON 2: MISTERI KEMATIAN SURYOEN DAN KEMUNGKINAN KISAH DI MASA DEPAN



Belakangan ini saya menikmati drama yang sedang menjadi perbincangan banyak orang khususnya netizen Indonesia. Bagaimana tidak, tiap kali saya membuka media sosial, sangat mudah menemukan potongan-potongan adegan dari drama The Penthouse, bahkan tak jarang ada yang membuat forum untuk meng-ghibahkan drama ini.

Awalnya saya tak tertarik dengan drama Makjang seperti ini, sebab saya pikir kisahnya hanya seputar perselingkuhan dan kehidupan rumah tangga atau konflik dewasa dengan berbagai ambisi dan intrik  yang kotor. Saya sendiri lebih menyukai drama bergenre action, misteri, fantasi, dan komedi-slice of life. Maka, tentu awalnya sama sekali tak menggubris berbagai berita yang bersliweran di beranda media sosial. Sampai terlalu sering muncul apalagi memiliki rating yang terus naik, membuat saya penasaran, apalagi sejak saya tahu salah satu aktornya adalah aktor yang saya suka - Adek Kim HyunSoo tentu saja. Maka, alasan saya untuk menonton drama ini meningkat dan memutuskan untuk menontonnya.

Satu episode, dua episode, sampai episode ketiga, rasanya saya tak bosan menonton drama ini, meski benar, tingkat kesabaran saya sungguh diuji. Tak salah jika banyak yang menyebut drama ini memiliki tokoh antagonis paling banyak, sebab kalau dihitung-hitung tokoh protagonisnya hanya satu atau dua orang, itu pun pernah melakukan hal buruk.

Saya melanjutkan menonton, dan alur yang dibuat memang cukup menyenangkan. Tokoh antagonis dipermainkan oleh protagonis, itu luar biasa. Ada banyak plot twist yang disuguhkan oleh drama ini, sebab saat penonton mulai deg-degan si tokoh protagonis akan kalah, justru di akhir kita dibuat bernapas lega sebab justru antagonislah yang dipermainkan oleh si protagonis.

Beberapa episode saya mulai tertarik dengan karakter yang menurut saya magis sekaligus sakral. Ialah karakter Shim Suryeon–bunda sejuta umat kaum perdrakoran. Diperankan apik dan epic oleh Mbak Ijah (Lee Ji Ah), saya suka menyebutnya demikian sebab saya mengenalnya saat ia bermain di Athena: Goddes Of War pada 2011 awal. Karakter yang ia bawakan sebagai Bunda Suryeon ini memang luar biasa kuat, bahkan saya pikir saya menemukan satu karakter unik dan kuat dan sakral seperti karakter kebanggan saya–Nyai Ontosoroh. Ya, Shim Suryeon adalah Nyai Ontosoroh yang lain bagi saya. Ia lembut, cerdas, anggun, kuat, sekaligus berbahaya dalam waktu yang sama.               

Drama The Penthouse yang mengudara sejak Oktober 2020 lalu telah merampungkan episode pungkasnya pada 5 Januari 2021 dengan raihan rating tertinggi dari rating di episode-episode sebelumnya, yakni mencapai hampir 30 persen. Sejak menayangkan episode perdana lalu, The Penthouse telah meraih rating tinggi dan berturut-turut menjadi drama dengan raihan rating tertinggi di setiap episodenya.

Dibintangi oleh aktor senior seperti Lee Ji Ah (Shim Suryeon), Kim So Yeon (Cheon Seojin), Eugene (Oh Yoon Hee), Uhm Ki Joon (Joo Dan Tae), Park Eun-Seok (Logan Lee), dan masih banyak lagi, serta ditulis oleh penulis spesialis drama Makjang, Kim Soon-Ok, membuat drama yang ditayangkan di SBS ini semakin mengokohkan diri sebagai drama paling diminati oleh penonton baik di Korea maupun di negara-negara lain, bahkan di Indonesia.

 Pecinta drama korea di Indonesia menyebut The Penthouse sebagai drama pembuat darah tinggi sebab dari episode awal memang sudah dibuat geram oleh tokoh-tokoh antagonisnya. Penuh intrik dengan suspense yang luar biasa sekaligus plot twist yang bikin geleng kepala, benar-benar melengkapi kisah seru The Penthouse ini.

Berbicara kehebatan cerita drama ini, tidak lepas dari akhir kisah di season 1 yang sukses membuat penonton secara signifikan darah tinggi, sebab akhirnya para tokoh antagonis justru menang dan berpesta atas kekalahan tokoh protagonis. Bahkan setelah mengikuti berbagai perghibahan tentang drama ini, saya menemukan ada banyak orang yang patah hati, bukan karena karakter second lead, bukan karena karakter yang tampan dan muda yang kalah, tetapi karena karakter magis dan sakral di drama ini dibuat tak berdaya seakan semua perjuangannya dalam membalas dendam terhadap kematian anaknya benar-benar menjadi sia-sia. Ya, dengan kejamnya penulis mematikan karakter Shim Suryeon yang agung itu. Bunda sejuta umat perdrakoran ini dibunuh dengan mudah oleh Joo Dan Tae, suaminya sendiri si tokoh terdakjal pemilik tiket neraka jalur prestasi. Maka jelas, penonton seperti ikut kehilangan sosok ibu yang penyayang, bijaksana, lemah lembut, dan hebat seperti Shim Suryeon ini. Saya pun saat melihat spoiler juga menangis melihat bunda Suryeon dibunuh Dan Tae, bahkan sampai sekarang saya masih belum berani melihat episode 20 dan 21, sebelum saya memastikan Mbak Ijah a.k.a Bunda Suryeon masih akan muncul di season 2.

Dari sinilah berbagai teori muncul dari penonton setia The Penthouse. Di samping mereka berharap Bunda Suryeon masih muncul di season 2, mereka juga secara otodidak menjadi detektif amatiran untuk memecahkan kasus kematian Bunda Suryeon. Maka lahirlah segala teori. Ada yang mengatakan yang dibunuh Joo Dan Tae bukanlah Bunda Suryeon melainkan kembarannya, ada yang mengatakan Bunda Suryeon benar-benar mati lantas digantikan perannya untuk balas dendam oleh kembarannya, ada yang menyebut bahwa Bunda Suryeon memang sudah mati dan tidak memiliki saudara kembar, bahkan dipastikan Mbak Ijah (Lee Ji Ah) tidak ikut bermain di season 2.

Saya sendiri masih sangat berharap Mbak Ijah tetap ikut di season 2, bukan karena saya memang menyukai wajah teduh dan adem seperti ubin masjid terkena AC itu dikala musim dingin itu, tetapi saya merasa aneh jika tokoh Suryeon dimatikan begitu saja di season 1. Dari awal, Mbak Ijah sebagai salah satu pemeran utama bahkan namanya ditulis di line up paling atas, ini membuktikan bahwa peran yang dimainkan Mbak Ijah benar-benar penting. Melihat The Penthouse akan dilanjutkan di season 2, saya rasa masa depan drama ini akan sangat bergantung pada karakter utamanya, salah satunya tentu saja tokoh Suryeon.

Membaca berbagai teori yang ada, saya lebih ingin memercayai bahwa Shim Suryeon tidak mati. Tetapi yang dibunuh Joo Dan Tae itu saudara kembar Suryeon, maka di season 2 kemungkinan Suryeon akan lebih epic dalam mengatur strategi balas dendamnya kepada para dakjal. Ini karena tokoh Suryeon sangat kuat dan menjadi daya tarik penonton. Diciptakannya karakter Suryeon oleh penulis adalah untuk menjadi daya pikat penonton dalam drama ini. Maka jika karakternya dihilangkan, tentu akan memengaruhi daya tarik dan alur dari drama low akhlak ini. 

Maka saya lantas mengobrak-abrik buku-buku yang saya punya demia meyakinkan bahwa Bunda Suryani, eh Bunda Suryeon masih akan muncul di season 2. Seperti yang diungkapkan oleh Guntur Tarigan dalam bukunya yang berjudul “Menulis”, bahwa tokoh utama sebagai pusat atau central cerita yang menjadi daya pikat dengan kekhasan karakter yakni sebagai penenang, memiliki sikap arif bijaksana, mengagumkan, merupakan seorang pahlawan yang berjasa. Semua yang dikatakan tentang tokoh utama itu ada dalam penggambaran karakter Bunda Suryeon, tak kurang, semua pas dan tepat.

Dari hal inilah penulis tentu memikirkan betul jika karakter Bunda Suryeon tidak akan dimatikan begitu saja, lalu diganti karakter lain, sebab akan memengaruhi keagungan cerita yang sudah dibuat, bahkan karakter pengganti akan dibanding-bandingkan dengan karkter sebelumnya. Feel atau rasa dari penonton pun akan berbeda ketika karakter penting itu diganti. Kesakralan dari cerita yang dibuat akan hilang – lenyap bersama hilangnya karakter penting seperti Bunda Suryeon. Maka dari sinilah saya lebih yakin jika karakter Bunda Suryeon tidak mati dan akan kembali membalas dendam dengan lebih epic di season 2, serta akan menambah daya gebrak dari kemagisan drama ini.

Selain dari segi tokoh, ada pula pertimbangan lain yakni dari segi alur. Seperti yang sudah dikenal urutan alur diawali dengan pembuka atau exposition yang merupakan bagian pengenalan tokoh, pembuka hubungan-hubungan, menciptakan suasana, dan penyajian sudut pandang. Ini sudah ada sejak episode satu hingga tiga kalau tak salah.  Yang kedua complication yakni awal mula timbulnya permasalahan, pertentangan, kesukaran, dan perubahan. Dari sini bisa dilihat bahwa di episode empat, Bunda Suryeon yang awalnya begitu lemah lembut dan baik hati bak peri, saat mengetahui anak kandungnya dibunuh, ia berubah menjadi seorang yang lebih kuat dan cerdas sehingga menyiapkan rencana balas dendam dengan indah tanpa diketahui siapa pun. Ia bermain dengan cantik secantik wajahnya yang ademnya super itu. Pada bagian ketiga ada rising action, di mana masalah mencapai puncak, tetapi juga adanya kebahagiaan, serta kesukaran. Hal inilah yang sedang terjadi pada ending The Penthouse season 1, di mana pada episode 19, para dakjal benar-benar mendapat balasan dari Bunda Suryeon yang dengan kerennya memakai jubah hitam sambil pegang pistol sampai membuat para dakjal bertekuk lutut padanya dan meminta maaf atas apa yang telah mereka lakukan pada anak bunda. Sementara saat membahagiakan itu berubah menjadi kesulitan saat bunda ditusuk Joo Dan Tae sang gurunya dakjal. Seakan ini merupakan kesukaran setelah adanya kebahagiaan.

Maka setelah melihat beberapa pola alur itu, The Penthouse season 1 baru menyelesaikan tiga babak dan masih menyisakan dua babak lagi sampai menuju akhir yang sebenarnya. Dua babak tersisa adalah turning point yang merupakan krisis atau klimaks dan titik emosi yang memunculkan perhatian dan bagian-bagian paling mendebarkan sampai masalah diselesaikan. Kemudian pada bagian kelima, ending merupakan penjelasan dari peristiwa atau proses dari setelah masalah mendapatkan jalan keluar, serta apa yang terjadi atas diri mereka masing-masing sudah jelas. Tentu kita masih menunggu bagaimana akhir kisah dari perjuangannya Bunda Suryeon untuk membalas dendam.

Alur kisah The Penthouse juga mengingatkan saya pada alur Bumi Manusia, yang mana adanya konflik yang dianggap konflik utama tetapi justru baru menjadi awal menuju grand conflict. Demikian juga The Penthouse, kematian Bunda Suryeon ini justru menjadi awal dari lahirnya kembali Bunda Suryeon untuk membalas dendam dan bertarung kembali dengan pertarungan yang lebih menegangkan di season 2. Saya yakin Bunda Suryeon masih hidup di season 2. Mbak Ijah akan tetap memerankan Bunda Suryeon dan bukan sebagai saudara kembarnya.

Demikianlah sedikit analisis gembel dari hasil obrak-abrik buku yang saya punya untuk memuaskan diri bahwa karakter magis seperti Bunda Suryeon ini akan sangat sulit dikalahkan atau dihilangkan begitu saja. Bagi yang masih ingin berteori sesuai dengan clue dari dramanya, sila menikmati episode 20 dan 21 dan coba temukan petunjuknya. Karena saya tak berani melihat dua episode pungkas itu, maka saya cukup berteori dari segi lain saja. Salam darting ya. 

Menanti The Penthouse Season 2.

Tabik.


Pemain The Penthouse

(Lee Ji Ah sebagai Bundadari a.k.a Shim Suryeon)


(Kim So Yeon sebagai Mak Jin a.k.a Cheon Seo Jin)


(Eugene sebagai Mak Yuni a.k.a Oh Yoon Hee)


(Uhm Ki Joon sebagai J&T a.k.a Joo Dan Tae)


(Park Eun Seok sebagai Mas Logan Tampan Rupawan)











Komentar

  1. Teori baru : bunda seoryeon punya kembaran wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. teori lama. tetep yakin tokoh Suryeon masih ada, bukan sebagai kembarannya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kutu Busuk

‘Mencuri’ (Pesan) Raden Saleh Bersama Komplotan MRS

MANGKUJIWO: Suguhkan Thriller-Gore-Horror yang Nikmat